Sahabat....., bayangan sang kekasih yang amat kau cintai, membuatmu merasa asing dan kesepian saat hidup di rumah dan kampung halaman sendiri. Seakan-akan dia tak menghiraukanmu dan tidak pula memperhatikan usahamu. Padahal, engkau berharap sang kekasih akan datang untuk menemuimu.
Tetapi, tampaknya dia tak mengetahui rasa cinta dan gelisahmu. Dia juga tak mengetahui api cinta yang telah membakar seluruh keberadaanmu dan jilatannya yang berkobar-kobar, yang setiap saat akan membuat dirimu berubah menjadi abu!
Sahabat...., sekalipun engkau gelisah dan kebingungan dalam belenggu cinta, dan berharap dapat menjadi tanah yang akan dilintasi sang kekasih, tetapi ternyata dia enggan untuk melintasinya. Ini membuatmu merana, menjerit, dan putus asa. Meski demikian, jangan putus asa dan jangan menampakan rasa gelisah dan sedih hatimu.
Karena didunia ini, dijalan kehidupan ini, selalu terdapat kesenangan dan kesusahan, tebing dan lembah, dibalik malam nan gelap tengah menanti pagi yang cerah dan terang benderang.
Oleh karena itu, jangan hilang harapan, jangan pula merasa sedih dan sakit hati pada pesaing dan pencela. Kemenangan akan segera tiba dan engkau akan meraih keberhasilan. Insya Alloh.
Burung-burung merpati
Berdendang menyambut cahaya pagi
Dalam suasana sedih
Di atas dahan pepohonan
Teringat akan kekasihnya,
Dan masa-masa indah yang dilaluinya
Tangisnya sedih dan pilu
Membangkitkan kesedihanku
Barangkali tangisku
Meringankan beban deritanya,
Dan barangkali tangisnya,
Meringankan beban deritaku.
Kadangkala aku mengeluh
Tapi tak dapat dipahaminya,
Kadangkala ia mengeluh,
Tapi tak dapat aku memahaminya.
Namun............
Dengan kerinduan aku dapat mengenalinya,
Ia pun........,
Dengan kerinduan dapat mengenaliku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar