Senin, 24 Januari 2011

Balasan.."Surat Untuk Akhi.."


Wa'alaikumsalaam warohmatulloohi wa barokaatuh...

Semoga Alloh selalu memberikan kebahagiaan pada akhi…, Padamu akhi yang Alloh pilihkan untuk ana.. Ketahuilah, ana juga hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan, ana bukanlah wanita sempurna, sebagaimana yang mungkin akhi harapkan.. Maka, ketika Alloh memilih akhi untuk ana, maka saat itu Dia ingin menyempurnakan kekurangan ana dengan keberadaan akhi, dan ana tahu. Akhi pun bukanlah laki-laki yang sempurna.. Dan ana berharap ketidaksempurnaan ana mampu menyempurnakan diri akhi.. Karena kelak kita akan satu.. Aib akhi adalah aib ana, dan indah akhi adalah indahnya ana, anta dan ana akan menjadi ‘kita’..

Pada akhi yang Alloh pilihkan untuk ana....Sebelumnya ingin ana beri tahu pada akhi.. Ana hidup dan besar dari keluarga yang beriman dan berbahagia.. Orang tua yang begitu sempurna.., Dengan cinta yang begitu membuncah..Ana dibesarkan dengan limpahan kasih yang tak terhingga..Maka, pada akhi ana katakan.. Saat Alloh memilih akhi dalam hidup ana kelak, maka saat itu ana berharap, akhi pun sanggup melimpahkan cinta pada ana.. Memperlakukan ana dengan sayang yang begitu indah..

Pada akhi yang Alloh pilihkan untuk ana....Ketahuilah, sejak kecil Alloh telah menempa diri ana dengan ilmu dan tarbiyah, membentuk ana menjadi wanita yang mencintai Rabbnya.. Maka ketika Dia memilih akhi untuk ana, maka saat itu, Alloh mengetahui bahwa akhipun telah menempa diri akhi dengan ilmu-Nya.. Maka gandenglah tangan ana dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita.. Itulah visi pernikahan kita.. hanya beribadah pada-Nya ta’ala..

Pada akhi yang Alloh tetapkan sebagai nahkoda rumah tangga ana.. Ingatlah.. Ana adalah mahluk-Nya yang tercipta dari tulang rusuk yang paling bengkok.. Ada kalanya ana akan begitu membuat akhi marah.. Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki akhi untuk menasihati ana dengan hikmah, sungguh hati ana tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan.. Namun jangan akhi coba meluruskan ana, karena ana akan patah.. Tapi jangan pula membiarkan ana begitu saja, karena akan selamanya ana salah.. Namun tataplah  kedua mata ana, tersenyumlah.. Tenangkan ana dengan genggaman tangan akhi.. Dan nasihati ana dengan bijak dan hikmah.. Niscaya, akhi akan menemukan ana tersungkur menangis di pangkuan akhi.. Maka ketika itu, akhi kembali memiliki hati ana..

Pada akhi yang Alloh tetapkan sebagai atap hunianku.. Ketahuilah, ketika ijab atas nama-Nya telah akhi lontarkan kelak.. Maka di mata ana akhi adalah yang terindah, kata-kata akhi adalah titah untuk ana selama tak bermaksiat pada Alloh, akan ana penuhi semua perintah akhi.. Maka kalau akhi berkenan ana meminta.. Jadilah hunian yang indah, yang kokoh, yang mampu membuat ana dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

Pada akhi yang Alloh pilih menjadi penopang hidup ana.. Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati - buah hati kita –insya’Alloh-… Maka didiklah mereka menjadi generasi yang dirindukan JANNAH… Yang di pundaknya akan diisi dengan amanah-amanah dakwah, yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad.. Yang darahnya mengalir darah syuhada.. Dan ana yakin dari tangan  yang penuh berkah akhi mampu membentuk mereka.. Dengan hati yang penuh cinta, akhi akan mampu merengkuh hati mereka.. Dan ana akan selalu jatuh cinta pada akhi..

Pada akhi yang Alloh pilih sebagai imam untuk ana.. ana memohon pada Akhi.. Ridholah pada-Nya, sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi.. Mudahkanlah jalan ana ke Jannah-Nya.. Karena bagi ana akhi adalah kunci Jannahku..
Semoga Alloh memberkahi kita...
amiiin...


Rabu, 19 Januari 2011

Surat untuk ukhti......,



Kepada Yth

Calon istri ana,
Calon ibu anak-anak ana,
Calon anak Ibu ana dan calon kakak buat adik-adik ana
Di tempat

Assalamu'alaikum Wr Wb

Mohon maaf kalau ukhti tidak berkenan..., tapi ana mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi ana mohon, bacalah dulu sampai selesai.

Ana, yang bernama ...... menginginkan ukhti ...... untuk menjadi istri ana. Ana bukan siapa-siapa. Ana hanya manusia biasa. Saat ini ana punya pekerjaan ...., namun ana tidak tahu apakah nanti ana akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti ana akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak ana kelak. Ana memang masih kontrak rumah. Dan ana tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, ana akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak ana tidak kepanasan dan tidak kehujanan.

Ana hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Ana menginginkan ukhti untuk mendampingi ana untuk menutupi kelemahan ana dan mengendalikan kelebihan ana.

Ana hanya manusia biasa. Cinta ana juga biasa saja. Oleh karena itu. Ana menginginkan ukhti mau membantu ana memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Ana tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena ana tidak tahu suratan jodoh ana. Yang pasti ana akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.

Kenapa ana memilih ukhti? Sampai saat ini ana tidak tahu kenapa ana memilih ukhti. Ana sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan ana semakin mantap memilih ukhti. Yang ana tahu, Ana memilih ukhti karena Allah. Dan yang pasti, ana menikah untuk menyempurnakan agama ana,juga sunnah Rasulullah. Ana tidak berani menjanjikan apa-apa, ana hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.

Ana mohon sholat istiqarohlah dulu sebelum memberi jawaban pada ana. Ana kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini.

Amin

Wassalamu'alaikum Wr Wb